Proses produksi rumput sintetisterutama mencakup langkah-langkah berikut:
1.Pilih bahan:
Bahan baku utamaBahan-bahan untuk rumput sintetis meliputi serat sintetis (seperti polietilena, polipropilena, poliester, dan nilon), resin sintetis, agen anti-ultraviolet, dan partikel pengisi. Material berkualitas tinggi dipilih sesuai dengan kinerja dan kualitas rumput yang dibutuhkan.
Proporsi dan pencampuran: Bahan-bahan baku ini perlu diproporsionalkan dan dicampur sesuai dengan kuantitas produksi dan jenis rumput yang direncanakan untuk memastikan keseragaman dan stabilitas komposisi bahan.
2. Produksi benang:
Polimerisasi dan ekstrusi: Bahan baku dipolimerisasi terlebih dahulu, kemudian diekstrusi melalui proses ekstrusi khusus untuk membentuk filamen panjang. Selama proses ekstrusi, pewarna dan aditif UV juga dapat ditambahkan untuk mencapai warna dan ketahanan UV yang diinginkan.
Pemintalan dan pelintiran: Filamen yang diekstrusi dipintal menjadi benang melalui proses pemintalan, lalu dipilin menjadi untaian. Proses ini dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan benang.
Perlakuan akhir: Benang mengalami berbagai perlakuan akhir untuk lebih meningkatkan kinerjanya, seperti meningkatkan kelembutan, ketahanan terhadap UV, dan ketahanan aus.
3.Penumpukan rumput:
Cara kerja mesin tufting: Benang yang telah disiapkan di-tufting ke dalam bahan dasar menggunakan mesin tufting. Mesin tufting memasukkan benang ke dalam bahan dasar dengan pola dan kerapatan tertentu untuk membentuk struktur rumput yang menyerupai rumput.
Kontrol bentuk dan ketinggian bilah: Berbagai bentuk dan ketinggian bilah dapat dirancang sesuai kebutuhan aplikasi yang berbeda untuk mensimulasikan tampilan dan nuansa rumput alami semaksimal mungkin.
4. Perawatan penopang:
Lapisan penyangga: Lapisan perekat (lem penyangga) dilapiskan pada bagian belakang rumput berumbai untuk merekatkan serat rumput dan meningkatkan stabilitas rumput. Lapisan penyangga dapat berupa struktur satu lapis atau dua lapis.
Konstruksi lapisan drainase (jika perlu): Untuk beberapa jenis rumput yang memerlukan kinerja drainase yang lebih baik, lapisan drainase dapat ditambahkan untuk memastikan drainase air yang cepat.
5.Pemotongan dan pembentukan:
Pemotongan dengan mesin: Rumput setelah diberi lapisan pelindung dipotong menjadi berbagai ukuran dan bentuk oleh mesin pemotong untuk memenuhi kebutuhan tempat dan aplikasi yang berbeda.
Pemangkasan tepi: Tepi rumput yang dipotong dipangkas agar tepinya rapi dan halus.
6. Pengepresan panas dan pengeringan:
Perlakuan panas dan tekanan: Rumput sintetis mengalami proses penekanan panas dan pengeringan melalui suhu dan tekanan tinggi agar rumput dan partikel pengisi (jika digunakan) melekat erat satu sama lain, sehingga rumput tidak melonggar atau bergeser.
7. Pemeriksaan kualitas:
Inspeksi visual: Periksa penampilan rumput, termasuk keseragaman warna, kepadatan serat rumput, dan apakah ada cacat seperti kawat putus dan duri.
Pengujian kinerja: Lakukan pengujian kinerja seperti ketahanan aus, ketahanan UV, dan kekuatan tarik untuk memastikan bahwa rumput memenuhi standar kualitas yang relevan.
Partikel pengisi (jika berlaku):
Pemilihan partikel: Pilih partikel pengisi yang tepat, seperti partikel karet atau pasir silika, sesuai dengan persyaratan aplikasi rumput.
Proses pengisian: Setelah rumput sintetis diletakkan di tempat, partikel pengisi disebarkan secara merata pada rumput melalui mesin untuk meningkatkan stabilitas dan daya tahan rumput.
8.Pengemasan dan penyimpanan:
Pengemasan: Rumput sintetis yang telah diproses dikemas dalam bentuk gulungan atau strip untuk memudahkan penyimpanan dan transportasi.
Penyimpanan: Simpan rumput yang dikemas di tempat yang kering, berventilasi, dan teduh untuk menghindari kerusakan yang disebabkan oleh kelembaban, sinar matahari, dan suhu tinggi.
Waktu posting: 03-Des-2024